Orang Indonesia ternyata banyak juga yang hobinya menulis. Bagi sebagian orang memang menulis terlihat mudah. Contohnya anak-anak yang sedari kecil sudah menulis di buku diary mereka.
Faktanya, kalau mau jadi penulis nggak segampang itu. Menjadi penulis yang menerbitkan buku-buku best seller pun pasti butuh banyak latihan menulis. Tapi, sekarang banyak cara untuk menerbitkan buku, baik sendiri maupun melalui penerbit.
Gimana Cara Menerbitkan Buku, Gratis atau Berbayar?
Melihat pekerjaan penulis yang cukup potensial membuat banyak kalangan yang hobi menulis jadi ingin ikut-ikutan menerbitkan buku. Nggak hanya sekadar ikut-ikutan tapi ya, harus ada niat dan usaha yang serius!
Menerbitkan buku bisa dengan dua cara yaitu cara berbayar dan cara gratis. Cara berbayar sering kita sebut sebagai self-publishing atau menerbitkan buku sendiri.
Sebaliknya, kalau cara gratis berarti kamu mengajukan naskah ke penerbit, lalu penerbitlah yang akan menerbitkan bukumu. Mari kita bahas keduanya.
Menerbitkan Buku Sendiri
Dalam era dengan persaingan ketat di kalangan penulis, metode self publishing masih tetap eksis dalam dunia penerbitan buku. Konsep ini berarti kamu berperan sebagai penulis sekaligus penerbitnya.
Self publishing menjadi alternatif karena semakin banyaknya penulis yang muncul. Penerbit major pun semakin ketat menentukan kriteria naskah yang akan mereka terbitkan.
Meningkatnya persaingan dan ketatnya seleksi membuat peluang kita menerbitkan buku menjadi semakin kecil.
Belum lagi, mengirimkan naskah ke penerbit major memakan waktu yang lama. Akhirnya beberapa penulis lebih memilih menerbitkan buku sendiri agar proses penerbitan bisa lebih cepat.
Menerbitkan buku sendiri berarti melakukan seluruh proses penerbitan sendiri. Kamu harus menyiapkan naskah, layout dan desain buku, mengurus ISBN, menetapkan harga jual, dan mendistribusikannya.
Dengan proses itu, pastikan kamu punya modal uang yang cukup ya! Biaya menerbitkan buku bisa bervariasi tergantung biaya cetak, biaya promosi, dan lainnya. Yang pasti, self publishing seperti ini sangat bergantung pada modalmu sendiri.
Mengirim Naskah ke Penerbit
Menerbitkan buku apa harus bayar? Tidak kok. Kalau cara pertama membutuhkan cukup banyak uang, cara kedua ini membutuhkan lebih banyak kesabaran. Gimana enggak, kamu harus sabar melewati proses panjang seleksi dari penerbit.
Setelah lolos pun, banyak berkas yang perlu kamu urus hingga buku milikmu terbit. Proses sederhananya seperti ini.
Pertama, kamu harus melengkapi seluruh persyaratan terkait pengiriman naskah. Pastikan naskah buku milikmu telah kamu tulis sesuai pedoman dari penerbit. Sesuaikan juga dengan jenis atau kategori bukunya.
Hampir setiap penerbit pasti meminta penulis untuk melampirkan berkas-berkas pendukung. Misalnya sinopsis atau bisa juga proposal berisi alasan mengapa naskah layak diterbitkan, serta profil penulis.
Setelah semua berkas lengkap, kamu bisa mengirimkan naskah ke alamat email penerbit. Cek website penerbit, biasanya ada email khusus untuk menerima naskah dari penulis baru. Umumnya naskah akan direview dalam waktu 2 bulanan.
Kalau ternyata setelah lebih dari dua bulan kamu tidak mendapat kabar, itu tandanya kamu harus mengikhlaskan, hehe. Maksudnya berarti penerbit tadi belum bisa menerima naskahmu. Kamu harus mencari penerbit lainnya, okey?
Nah kurang lebih begitu cara menerbitkan buku. Mau pilih cara yang mana itu tergantung keinginanmu. Yang pasti kedua cara tersebut membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan materi. Good luck semoga menjadi penulis yang sukses!