Untuk Nenek

Mendengarkan lagu kabar terakhir di taman stasiun Cimahi. Aku mengelilingi kosong angin yang dipajangi daun-daun berwarna tanah. Bapak tukang sapu merawat rerumputan lalu pergi. Dan tiba-tiba masa kecil menuntun nenek dari alam barzah. Mendengarkan lagu kabar terakhir di taman stasiun Cimahi. Bersama kursi tunggu yang lembab dan basah Aku didatangi perempuan senja yang disayangi cucuk […]

Di Hadapan Roti dan Kopi

Pagi sekali–antara kini dan pagi-pagi yang terlewati. Di luar kamar ku sering sekali ibu-ibu itu kehilangan niat pergi belanja. Alih-alih membeli sayuran, ia selalu hendaki dirinya di depan teman yang sedang buka warung. Lalu membaca puisi getir yang ia tulis sendiri pada tulang dahi: tentang suaminya yang menyebalkan, anaknya yang kurang ajar dan nasib-nasib buruk […]

Menjadi Peran Utama di Kehidupan yang Bajingan

Di satu malam, saya bertamu ke kosan adik angkat perempuan tidak dengan tujuan apa-apa selain bersilaturahmi, kemudian membicarakan persoalan-persoalan klasik orang muda di zaman sekarang seperti asmara, kuliah, karir dan keluarga, ya deep talk ala ala gitu. Lucunya, obrolan tidak dimulai dengan pembahasan yang ringan. Seingat saya adik angkat langsung menanyakan tujuan hidup, pertanyaan itu […]

Bekas Cambuk

Bekas Cambuk Seseorang tengah mengetuk-ngetuk jendelamu Kapan kau akan membukanya setelah sekian lama? Kau memang masih dalam buaian trauma masa silam Seorang lelaki pernah mengkhianati cerita, bersamamu Kini kau sedikit membukakan perhatian pada orang baru Mencoba lagi romansa-romansa yang sudah asing Berharap luka tidak datang terulang dari si pengetuk Dan cinta tidak lagi dipandang sebagai […]

Sepi yang Melecehkan

Sepi yang Melecehkan Di atas bantal yang sendu kau telanjangi aku; kau lucuti pakaian dalamku, lepas semua penutup tubuh. Kulit-kulit merinding dan bibirku kaku. Kau mulai memperkosa dan aku meronta-ronta. Penismu genap di belahan dada, kau maju mundurkan ia. Aku terus mencoba melepaskan diri. Tapi sepi, kau telah berhasil menghabisiku di kamar ini.     […]

Pilihan yang Menggoda

untuk Hndk Mahasiswa dihadapkan dua payudara, ia punya satu mulut untuk menghisap salah satunya. Masing-masing payudara punya rasa. Sebelah kiri rasa tanggung jawab pada keluarga, sebelah kanan rasa ingin menyelesaikan masa belajar. Mahasiswa dihadapkan dua payudara, ia punya satu mulut untuk menghisap salah satunya. Sebenarnya ia lebih mau menyedot yang sebelah kanan hingga masa belajarnya […]

Menudung Sajikan Iman

Kau pergi ke dapur dan meninggalkan pria itu di kamar. Melihat makanan di meja Lalu bertanya "mengapa kita tidak pernah menudung sajikan iman sehingga mudah dicuri kucing liar?"

Lulus dari Pesantren, Saya Kaget dengan Pergaulan di Luar Pondok

Kebiasaan terpisah dari lawan jenis di pesantren selama enam tahun—dalam konteks ini dengan teman perempuan, menjadikan keadaan berkerudung dan tidak bersentuhan fisik dianggap sebagai hal yang paling aman dan wajar, alhasil saya tidak terbiasa untuk bersinggungan langsung secara kontak fisik dan selalu merasa gugup melihat teman perempuan yang tidak menggunakan kerudung. Mungkin bagi sudut pandang lain, agama contohnya, hal ini disebut kebaikan. Tapi justru di sini masalah yang mesti saya hadapi ketika kuliah.

More posts
Yuk Berkawan

Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.

Promo Gack dulu, dech Ayooo Berangkat!