Cancel Culture di Mata Saya
Memang ada garis tipis pada cancel culture antara melucuti kredibilitas karena terbukti melakukan kesalahan atau belum terbukti melakukan kesalahan.
Menulis puisi, prosa, melukis, dan bermusik tipis-tipis. Bukunya sudah 4, As Blue As You (2022), Jayanti (2023), Notes of The Lost Sheep (2024). dan Yusuf dan Sapi Betina (2025). Suka pamer dan suka bikin pameran.
Memang ada garis tipis pada cancel culture antara melucuti kredibilitas karena terbukti melakukan kesalahan atau belum terbukti melakukan kesalahan.
Kamu memilih menyebut "praktik cuci tangan" untuk orang yang menolak berdiri bersama kamu sebagai pelaku? playing victim jenis baru atau apa ini tuh? IQ dengkul.
Saya perempuan, dan saya bukan hewan liar. Saya memiliki akal yang bisa saya isi, memiliki pikiran yang bisa saya asupi. Saya tidak butuh diajari bagaimana saya harus bertindak oleh pasangan saya (yang dalam kasus saya adalah pasangan laki-laki), siapapun itu. Dunia sudah mengalahkan saya berkali-kali, dan kenapa sebuah hubungan harus menjadi arena pertarungan menang-kalah?
Oh iya, saya rasa saya harus pamerin ulang geng terbaru saya: Femme Fatale Purwakarta. Cukup menyedihkan sih, karena cita-cita Femme Fatale itu kan jadi yayasan, bukan geng! huft.
TRIGGER WARNING. Tulisan ini mengandung konten sensitif, bisa jadi beberapa bagian sangat menganggu kenyamanan kamu. Jika kamu merasa gak nyaman membacanya, gakpapa, kok. Kamu bisa berhenti membaca ini dan menenangkan dirimu. Saya cuma ingin kamu tahu, kamu gak sendiri. #MeToo Tulisan ini saya dedikasikan untuk diri saya, juga untuk semua korban pelecehan dan kekerasan seksual, […]
Saya cuma berharap ATLA gak akan di live action-in lagi. Saya mau bilang "Sudah, lah. Jangan rusak ATLA lebih jauh."
Lagi-lagi saya merasa bersyukur dikelilingi sahabat-sahabat terbaiq saya. Yang tidak pernah menambah beban hidup saya dengan beban hidupnya mereka. Yang mandiri, tidak bergantung pada orang lain. Yang bekerja sekaligus berkarya. Yang gak ngejadiin proses berkarya sebagai tameng dari kemalasan mereka cari cuan.
Dirty Vote akan menjangkau semua orang yang tertarik dengan pemilu, termasuk tetangga saya di Cikampek: gerombolan emak-emak yang kesehariannya mengasuh anak sambil bancakan atau sekadar rujakan di depan rumah
Coblosan orang bukan urusan saya kecuali saya petugas survei atau KPPS.
Apa saya harus jadi Menteri Dalam Negeri dulu baru orang tuh percaya kalau kota yang namanya Saranjana tuh ada? Apa saya harus menjadi bagian dari lembaga negara dulu biar omongan saya valid dan layak dipertimbangkan?
Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.