Menulis puisi, prosa, melukis, dan bermusik tipis-tipis. Bukunya sudah 4, As Blue As You (2022), Jayanti (2023), Notes of The Lost Sheep (2024). dan Yusuf dan Sapi Betina (2025). Suka pamer dan suka bikin pameran.

Full Dosa dan Tidak Ibadah: Kenapa Gak Sekalian jadi Anggota Illuminati Saja?

Di tengah ke-sok-sibukan saya, saya sebetulnya masih mampu scroll-scroll Instagram dan Youtube. Jadi saya juga tahu soal P. Diddy dan kasusnya seperti yang diinformasikan media saat ini. P. Diddy semakin mengingatkan saya sama apa yang sering dibahas Mongol. Lagian se-skeptis apapun saya, saya masihlah suka konsumsi konten soal Illuminati, Freemason, 27 Club, The Simpsons, sampai […]

Anak Bupati

Anjir kata gua. Belagu banget anak King padahal lu takut lemari dan suara nangis almarhumah jatoh dari lantai 12 kan. Yeu! Lagi demam aja lu minta anter ke toilet daripada ngeliat kunti terus pingsan kaya temen lu.

Yang Terakhir dari Bangsa Saya

Begitulah kiranya. Kami dari bangsa selain manusia kadang sempat berpikir betapa Ibu selalu pilih kasih. Ibu selalu menyayangi manusia dan kami seperti anak tiri saja tindak- tanduknya.

Yang Membabat Habis Sebagian Besar Hidup Saya

Saya menghapus jejak para baron di tubuh saya: yang membabat habis sebagian besar hidup saya sampai tak tersisa apa-apa. Tidak ada apa-apa lagi di tubuh saya, terlebih lahan buat menyemai benih. Matahari membakar beberapa batang pohon karet yang masih melekat di perut dan tangan saya setelah memuntahkan getahnya semalam. Saya lalu menyulut beberapa helai ganja […]

Alasan Young Sheldon Gak Boleh Diremehin Lagi

Mimik dan raut wajahnya Sheldon di sini sangat tepat, sesuai naskah, gak kurang gak lebih, dan astaga! Caranya berbicara kata-kata formal seperti brasserie, genuinely, criticism, initiating, detest, principles, dan assummed di percakapan sehari-hari tuh bikin saya salut. Bayangkan kamu lagi nonton film tapi kamu berasa TOEFL, dan percakapan TOEFLnya diucapin sama anak kecil pula.

Seekor Lintah dan Garam di Meja

Seekor lintah pernah hinggap di leher saya setelah saya bermain di rawa. Saya bergidik geli sambil mencoba melepaskan hisapannya. Saya menangis dan Ibu menaburi garam sampai lintah itu mati mengering kehabisan lendirnya.

Mengapa Tidak Belanja Baju: Langkah Menuju Ekofeminisme

Sebetulnya saya jarang belanja. Selain karena uang saya habis di rokok, saya juga lebih senang jajan makanan daripada pakaian. Lagian, ayolah saya gak ngerti brand dan fashion. Kalaupun Yulita -si paling ngerti fashion- bilang "Wih, tas mahal nih." "Wih, baju branded nih," ke saya, percayalah: semua barang mahal yang saya pakai itu pemberian pasangan saya.

More posts
Yuk Berkawan

Bareng-bareng kita berkarya dan saling berbagi info nongkrong di grup whatsap kami.

Promo Gack dulu, dech Ayooo Berangkat!