

Amanda Alya Ramadhani, atau akrab disapa Alya, adalah siswi Sekolah Alam Purwakarta yang baru berusia 16 tahun. Lahir di Purwakarta pada 3 September 2009, Alya dikenal sebagai remaja dengan semangat belajar dan berkarya yang tinggi.
FYI, Minpang ketemu dengan Alya di kelas gouache-nya Fredelida, lho!

November ini, Alya bersama empat teman sekelasnya akan meluncurkan buku komik anak pertamanya, hasil dari proyek magang sekolah bertema Budidaya Ayam Petelur. Buku ini disusun secara kolaboratif: lima siswa menulis ceritanya, dan Alya menggambar ilustrasinya. Harga bukunya terjangkau, Rp35.000 dan rencananya akan dijual melalui acara sekolah.
Untuk mengenal Alya lebih dekat, berikut petikan obrolan Minpang dengannya dan sang ibu:
Halo, Bu! Katanya Alya mau launching buku, ya, November ini?
Iya, lewat sekolah. Sekolah Alam Purwakarta.
Wah, buku apa, Bu?
Buku komik. Targetnya untuk anak-anak sekolah dasar.
Komik? Keren banget! Jadi Alya jago menggambar juga dong?
Iya, tapi kebanyakan animasi digital, pakai Tab dan kanvas. Ini buku pertamanya. Semoga nanti bisa lebih banyak lagi.
Dengar-dengar, Alya belajar melukis di Kak Fredel ya, Bu?
Iya, di Teh Fredel. Waktu itu sempat ikut kelas Femmefatale juga, tapi berhenti karena Alya jatuh dan harus pakai tongkat dua bulan. Engkel kakinya sempat patah.
Wah, semoga lekas sembuh ya, Bu. Tapi hebat banget Alya masih berkarya di tengah pemulihan.
Iya, karena dia memang suka gambar dari kecil. Sejak TK sudah terlihat ya kesukaannya menggambar, tapi baru tergali lagi waktu SMP, pas ada kelas kriya di sekolah inklusinya.
Untuk menggambar ini, sebelumnya Alya otodidak juga ya, Bu?
Jadi gini, Kak. Bakat Alya itu mulai tergali waktu ikut-ikut acara di sekolah. Dari situ, dia mulai rajin menggambar di kanvas. Pas kelas 1 SMP, baru dibelikan tablet. Nah, sejak itu Alya belajar sendiri, soalnya mamahnya sama sekali nggak bisa ngajarin. Dia cari tahu sendiri cara menggambar, suka lihat-lihat video Bob Ross di YouTube. Oh iya, anak-anak sekarang memang cepat banget kalau urusan teknologi, langsung paham dan bisa nemuin gaya gambar yang mereka suka.
Kadang-kadang kita juga kalah
Setuju, Bu! Soal itu Minpang juga kalah. Tapi keren banget Alya umur segini sudah bisa berkarya.
Iya, memang keinginan Alya sendiri untuk berkarya, Kak. Alhamdulillah, sejak kecil Alya sudah punya jalur kekaryaan, dan semoga bisa terus terbawa sampai dewasa. Aamiin.
Tapi yang membuat Ibu bangga, Alya tidak pernah menyerah meskipun memiliki keterbatasan pendengaran. Sejak lahir, kedua telinganya tidak bisa mendengar, hingga pada usia 5 tahun 2 bulan Alya menjalani operasi. Sejak itu, barulah Alya mulai bisa bicara di usia 8 tahun-an hingga akhirnya bisa berkomunikasi dengan percaya diri.
Meski jalannya gak mudah, Alya selalu membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya dan itulah yang membuat Mama bangga. Mama dan ayahnya Alya juga selalu mendukung 100% kegiatan-kegiatan Alya yang positif, lingkungan-lingkungan yang positif, bahkan sekolah pun kita dukung untuk masuk ke sekolah yang sesuai dengan kebutuhan Alya.
Nah, kembali bahas bukunya nih. Untuk bisa membuat buku komik, berarti Alya juga suka baca komik, ya? Biasanya baca komik apa saja, Bu?
Iya, suka banget. Alya baca Spy X Family. Padahal mamahnya gak tahu itu cerita tentang apa, jadi kita sebagai orang tua harus aktif untuk seleksi juga bacaannya. Cuma pas dilihat ternyata nggak masalah, jadi dibolehin. Buku-buku lainnya juga banyak dari warisan sepupunya.
Hehe, iya Bu, kita sebagai orang tua juga harus kurasi lagi, ya. Tapi bagus kalau Alya bisa ambil sisi ceritanya. Nah, buat ngerangkai cerita komiknya sendiri, Alya konsultasi sama Ibu juga nggak, atau semua dikerjakan sendiri?
Awalnya itu tugas dari guru, Kak. Terkait magang di tempat budidaya ayam. Anak-anak dikasih ayam untuk dipelihara di sekolah. Akhirnya banyak yang mati, tinggal sedikit yang dimakan, terus dari situ muncul ide cerita. Teman-teman Alya yang nulis ceritanya, ada Syadza, Raka, Harits, Fadlan, dan Alya yang menggambarnya. Ada lima siswa yang mengerjakan, nah dari situ jadi komik anak-anak.
Wah, keren banget kerja samanya. Itu yang sempat dibedah di acara sekolah ya, Bu?
Iya, betul. Acara bedah bukunya di sekolah.

Keren! Sekolah alamnya di mana, Bu?
Di Sindang Reret, Campaka, Ka.
Oh, Campaka! Wah, sejuk pasti ya tempatnya. Nama sekolah alamnya apa, Bu?
Sekolah Alam Purwakarta. Ada juga Instagram-nya, Kak.
Luar biasa! Sekolah Alam Purwakarta sendiri seperti apa sih, Bu?
Ada kelas inklusi juga, jadi Alya belajar di kelas reguler dan kelas khusus. Belajarnya enak, suasananya adem, jam belajarnya sampai sore. Banyak kegiatan kreatif di sana.
Wah, keren banget. Alya jadi penulis dan ilustrator muda, dong. Buku pertamanya aja sudah kolaborasi.
Iya, alhamdulillah. Semoga nanti bisa punya karya lain lagi, biar teman-temannya juga bisa pada tertarik untuk berkarya. Kalau anak sudah nemu bidang yang disukai, orang tua tinggal dukung saja. Cuma kemarin sempat lucu, pas bikin karya malah ada yang kejual, hehe.
Serius, bisa kejual juga?
Iya, waktu acara sekolah pas Alya masih SD.
Wah, ada bakat jadi pengusaha juga, nih! Tapi sekarang sekolahnya padat ya, Bu?
Iya, kegiatan SMP-nya sampai jam 4 sore, jadi pas pulang udah capek.
Lama juga ya jam belajarnya.
Iya, berangkatnya juga pagi banget, sekitar jam setengah tujuh bareng papanya biar bisa diantar. Belajarnya mulai jam tujuh, pulang setelah salat Asar.
Untuk launching bukunya Alya, sudah ada tanggal pastinya belum, Bu?
Belum ada info pasti dari sekolah. Kemarin baru wacana tanggal 10 November.
Oh, 10 November ya. Nanti dijual juga bukunya?
Iya, katanya dijual. Kepala sekolah sempat bilang ke saya untuk bantu promosikan. Harganya Rp35.000.
Selain menggambar, Alya suka apa lagi, Bu?
Suka bikin diamond art, hias botol bekas jadi hiasan, pokoknya kreatif banget. Beberapa karyanya juga sempat dijual di acara sekolah.
Wah, jadi pengusaha muda juga nih!
Hehe, iya. Tapi sekarang karena sekolah sampai sore, waktunya terbatas.
Pesan untuk Alya dari Ibu, mungkin?
Alya anak yang kuat dan sabar. Mama ingin dia tahu bahwa tidak ada batas untuk bermimpi dan berkarya, Mama selalu bangga sama Alya.
Yeay! Semangat terus Alya dan semoga ke depannya semakin banyak karya yang lahir dari tangan Alya!