Almustafa dari Orphalese singgah di sini Menyaksikan seorang pemuda yang berkata tentang jodoh kepada pemuda lainnya: Jodohmu adalah seseorang yang dapat menenteramkanmu Juga membuatmu tetap bersemangat dalam menjalani hidup. Sebab ia ada untuk hadir di kehidupanmu; membersamai Kamu. Almustafa dari Orphalese ditanyai Satu pertanyaan oleh pemuda di sini Mengapa tuan tak kunjung menikah seperti Kahlil Gibran Ia menjawab: Bagi wanita, seorang pria itu adalah malaikat yang harus selalu bisa memberi petunjuk; jalan keluar di kala ia menghadapi kebuntuan. yang dapat memenuhi segala kebutuhan lahir bathinnya. yang mampu meniupkan peringatan saat ia salah atau keliru. yang sanggup mencabut kehampaan dalam hidupnya. yang peka bertanya saat ia terkubur dalam kesendiriannya hingga ia tak lagi merasakan sepi. yang telaten mencatat detail kesehariannya sekalipun ia tak bercerita. yang gagah perkasa melindunginya dari segala marabahaya. dan yang luar biasa selalu ada mengayominya sehingga ia seakan-akan berada di surga. Sedang Aku hanyalah manusia
Purwakarta, 2023
Almitra di Sana
Di waktu fajar kenangan berpijar Almitra dan Almustafa bersama pada bayangan yang melangit Aku Almitra di dalam lembah kerinduan Bertanya apakah artinya Almustafa bagi kota ini Bagi rakyat Orphalese yang tak suka membaca yang tak sanggup membaca yang kehilangan kendali kekuasaannya karena diikat tali uang Sebagaimana artinya Cak Nun bagi Indonesia Atau baginda Nabi bagi umat Islam di dunia ini
Purwakarta, 2023
Almustafa dari Orphalese
Jawabanku bukan jawaban Sebab manusia tak benar-benar mempunyai keinginan Sebab keinginan hanyalah reaksi terhadap keadaan Sebagaimana orangtua yang berbangga saat anaknya berhasil ke langit namun juga berharap-harap cemas untuk anaknya tetap berada di bumi saja Bahwa seorang istri yang menginginkan kekasihnya memperoleh mutiara di lautan menginginkan pula untuk menemaninya di rumah saja Bahwa seorang pejalan yang berkeinginan untuk sampai ke ujung dunia berkeinginan pula untuk mendapatkan perhatian-perhatian di dalam rumah Bahwa yang mendambakan kedamaian mudah pula tersulut amarahnya Aku Almustafa dari Orphalese hanyalah mata air yang dapat dijadikan sumber penghidupan masyarakatnya juga dijadikan mata pencaharian kapitalisme