ArtikelSerupa

https://id.pinterest.com/pin/7951736833991828/?nic_v3=1a4VFNaaM

 

Air, api, bumi, udara… dahulu kala keempat negara hidup damai, tapi semua berubah saat…? Yap. Mari kita katakan bersama-sama…. Negara api menyerang. Untuk yang seumuran gue, atau yang lebih tua, sudahlah. Jangan bersembunyi di balik filter instagram, akui saja kita sudah tak lagi muda, kawan~ Gak deng canda.

Eh tapi serius nih, ya. Gue tergabung didalam grup Fans ATLA seluruh dunya, di facebook tapi. Ehe.  Saking sukanya gue sama Avatar Aang coba. Bukan Avatar biru ya, plis. Dulu bahkan kalau kalian inget, itu season kalau udah abis, terus diulang-ulang, gue sampe nyari vcd bajakannya coba. Yah namanya juga zaman dulu ya belum ada YouTube.

Gak nyangka, ATLA ini everlasting banget. Di tengah-tengah orang yang nge-fans sama Boruto, gue bahkan masih nonton ATLA dong, karena semakin ditonton ulang tuh ya semakin dalem banget maknanya guys monangys.

Well, ini beberapa alasan kenapa banyak orang suka banget sama Avatar;

1. Konsep Unik

Awal tahun 2000-an adalah masa terjaya pertelevisian deh kalau gak salah –ya kalau gak salah mah, betul. Di masa itu ada beberapa stasiun tv yang aktif nayangin serial anak-anak, diantaranya Lativi, RCTI, dan Spacetoon. Let’s just say ketika kartun seperti Doraemon, Jimmy Neutron, Timmy Turner yang punya orang tua peri di dalam aquarium, chalkzone, dan kartun lain menjamur, saya gak tau kenapa suka banget sama Avatar Aang. Mungkin di saat kartun lain di tahun itu sedang heboh-hebohnya punya tema yang kental sama miracle, magic, atau bahkan Sci-Fi ala-ala, Avatar Aang justru hadir dengan tema yang beda.

Konsep “element bending” yang sebelumnya gak ada di perkartunan ini sukses bikin gue berkhayal jadi pengendali air kalau lagi berenang, yang bahkan sampai sekarang juga sih. Entahlah. Tapi, selain memberikan porsi seni beladiri yang digabungkan dengan elemen yang ada di bumi, serial ATLA juga memberikan cerita yang baik dengan memperkaya sudut pandang.

2. Developing Character

Sekedar mengingatkan, di saat kita semua disuguhkan tayangan dengan “sosok yang udah” sempurna, let’s just say Barbie yang beda-beda tiap hari, Princess-princess Disney, dan atau tayangan animasi yang lain yang tidak membawa perubahan berarti terhadap perkembangan karakternya, Avatar Aang jadi salah satu yang paling banyak membawa perubahan karakter di tiap pemerannya.

Toph, the coolest girl in the gang yang dari awal sangat cuek dan bodo amatan, akhirnya jadi sosok yang lebih peduli sama gengannya sejak Appa menghilang di gurun, dan jadi sosok yang centil ke Zuko waktu Aang menghilang.

Katara, remaja annoying yang so’ peduli dan berhati lembut yang kelewat so iye berhasil jadi orang yang ngasih orang lain private space, karena no offense, kadang Katara kelewat kepo dan so ngatur orang.

Begitu juga Aang, Sokka, Gengnya Azula dulu Ty-Lee dan May, dan siapa lagi kalau bukan kesayangan kita semua, Zuko. Zuko yang sedari awal mencari keberadaan Aang hanya untuk dijadikan “tumbal” pengembalian tahta sebagai pangeran raja api akhirnya memutuskan untuk membantu Aang.

Dan aaaaaaah, Paman Iroh yang selalu kusuka! Serius, deh. Avatar memberikan porsi yang baik kepada tiap karakternya!

3. Moral Value

Moral Valuenya eeeh gak usah ditanya lagi, guys. Tiap karakter bahkan Lord Momo dan Big Brother Appa itu bawa moral value yang benar-benar punya pemaknaan yang dalam. Ini kartun favorit yang menunjukkan perjuangan oleh komunitas-komunitas kecil melawan rezim dzolim hihi serius, deh.

Misal, Katara yang mau balaskan dendamnya ke ibunya tapi setelah tinggal sekebat kibas leher si pembunuh, Katara dengan berat hati mengurungkan niatnya. Begitu juga proses “penyadaran” si Zuko yang berpikir bahwa tahta bukan segala-galanya dan akhirnya bergabung ke geng Avatar, jadi trainer pengendali api. Yang, kita semua tahu bahwa gak mudah menerima sebutan “Pangeran yang Terbuang” sampai akhirnya “Siapa sih yang peduli dengan sebutan ‘pangeran’ ketika lo gak bisa nentuin jalan hidup lo sendiri?” wedeh.

 

Jangan lupa, selain 3 hal tadi, menurutku The Legend of Aang adalah bentuk perlawanan. Menggabungkan sakralitas dunia spiritual seperti dunia roh, roh yang marah, sampai dewa-dewa yang berpengaruh kepada keseimbangan semesta, juga fakta bahwa manusia akan selalu melanggengkan kekuasaannya dengan membumi-hanguskan segala yang dikira akan mengancam posisinya. Ya, contohnya genosida yang dilakukan koloni negara api ke kuil udara. Ada juga penggambaran seperti yang kubilang tadi, komunitas dan kelompok kecil yang berjuang, cari-cari kawan untuk tempur di medan perang, ada juga kelompok orang yang gak peduli dan hidup santai aja kaya manusia hippies di goa dan selalu main ukulele. Ya, tanpa disadari itu juga yang terjadi di dunia sekarang, kan. Entahlah, yang jelas saya rasa saat ini dunia butuh Avatar Aang. Mari kita lakukan trip ke Kutub dan bersama-sama cari Aang:(