Siapa yang gak tahu Aldi Taher? Penyanyi, penulis lagu, aktor, sekaligus pelawak, yang kini hendak melebarkan sayapnya di perpolitikan Indonesia sebagai Caleg DPR RI dari Perindo.
Yang sebelumnya dikenal nyleneh dan banyak hatersnya ini justru maju mencalonkan diri sebagai wakil rakyat. Ggak tanggung-tanggung, langsung di DPR RI dong.
Saya paham. Sebagian besar dari kalian mungkin beranggapan bahwa dia ini orang yang nggak sadar diri, bahkan halu. Tidak, dia tidak begitu!
Justru Aldi ingin menunjukkan kepada kita bahwa kebencian individu maupun kelompok terhadap kita, tidak boleh dijadikan hambatan dalam menggapai tujuan. Anggap saja itu sebagai tantangan yang harus kita hadapi. Maju dan buktikan! Begitu kira-kira.
Saya sih percaya, selain banyak pembencinya, yang respect sama Aldi Taher juga banyak kok. Bahkan saya yakin banyak juga yang setuju dan sangat mendukung jika dia betul-betul mampu memenuhi aspirasi rakyat.
Kalian nggak usah terpancing sama wawancaranya di TV One yang kemudian viral itu. Apa ada di antara kalian yang nggak pernah bingung di muka bumi ini? Nggak ada kan? Kebingungan itu niscaya. Pasti terjadi. Nanti kita nggak akan bingung kalau sudah di Surga. Betul itu.
Kalau sudah di surga apa yang bikin kita bingung? Nggak ada! Wong semuanya sudah tersedia. Iya, kan? Jadi di mana salahnya dia? Nggak ada! Yang salah itu presenternya. Masa dia ditanya “Kenapa milih Perindo, bukan PBB?” Ya suka-suka dialah. Hidup-hidup dia.
Tapi Aldi pun menjelaskan bahwa dia ada di Perindo itu ya karena qodarullah. Takdir! Semua yang terjadi di muka bumi ini adalah kehendak Tuhan. Betul itu. Sangat menjawab bukan?
Biar makin respect dan setuju untuk dukung dia, coba deh pantengin berita-berita tentangnya, termasuk di YouTube. Sebagai contoh, tonton deh podcastnya Samuel Christ. Saya akan suguhkan sedikit percakapan mereka.
Di situ Aldi ditanya, “Misalnya lu jadi presiden, lu mau ngapain, Bang, buat Indonesia ini?”
Aldi pun menjawab santai, ”Nggak ngapa-ngapain.”
Samuel tampak kaget, “Lha?”
“Ya, orang belum jadi, ngapain gua ngomong.” begitu lanjut Aldi.
Dari percakapan di atas, kita dapat melihat bahwa Aldi ini orang yang gak suka berandai-andai. Dia realistis. Kalau belum jadi, ya nggak usah berandai-andai. Baru juga mau nyaleg jadi anggota dewan masa sudah berandai-andai jadi presiden? Menurut saya itu bukti bahwa Aldi orang yang fokus pada tujuan.
Melanjutkan percakapan di atas, Aldi pun balik bertanya, seolah tidak mau mengecewakan Samuel yang terlihat tidak puas dengan setiap jawaban yang diberikan olehnya. Aldi ini ternyata selain realistis, fokus, juga orang yang baik.
“Sekarang kalau memang gua terpilih (DPR RI), insya Allah, ya, lu mau gua ngapain?” tanya Aldi.
“Pertama, lu harus bisa mendengar keluh kesah masyarakat, Bang … ” belum selesai Samuel menjawab, Aldi dengan penuh optimisme lantas meyakinkan,
“Ya udah, insya Allah gua lakuin.”
Beuh, udah sih ini mah oke banget. Tanpa basa-basi, tanpa embel-embel visi dan misi. Jleb, to the point.
Selanjutnya Aldi menyampaikan kalau kita bertemu dengan caleg atau bacaleg, jangan tanya visi dan misinya, karena bisa jadi bukan itu yang diinginkan rakyat. Itu sama dengan visi dan misi personalnya.
Maka nggak heran banyak caleg sebelum terpilih umbar-umbar janji, tapi setelah terpilih malah ingkar dan korupsi. Betul sekali yang disampaikan Aldi Taher ini, jangan tanya visi dan misinya, tapi sampaikan langsung apa yang kita inginkan darinya, dan suruh caleg itu melaksanakannya. Mereka kan digaji oleh kita, jadi ya mereka yang harus mengikuti kita, bukan sebaliknya.
Satu lagi alasan kuat mengapa Aldi Taher ini layak dipilih adalah karena dia sangat menghibur. Kemampuan yang sudah dikuasainya sejak lama. Tentu akan berdampak baik pada image perpolitikan di Indonesia yang ya … meskipun sejauh ini juga sudah lucu dan ngaco sih politik di Indonesia tuh. Cuman kan gak se-nyentrik Aldi Taher.
Ah, saya jadi nggak sabar melihat Aldi Taher duduk di kursi parlemen sambil menyanyikan lagu fenomenalnya.