ArtikelSerupa

https://www.filmaffinity.com/us/filmimages.php?movie_id=112475

Kemarin, kesedihan saya kayanya lagi meluap-luap banget. Pengen banget nangis tapi tidak menemukan pemicunya, dan malu aja kalau nangis tapi terlihat gak ada alasannya. Padahal, nangis pun gak butuh alasan. Cuman, kalau kelingking kaki saya gak kepentok ujung pintu tengsin aja gitu nangisnya. Denger lagu sedih di YouTube, malah jadi buka tokped karena ada iklannya. Nonton film di LK21, eh kena blokir timnya Johny. Mau ke bioskop, gak ada temen, kadang juga gak ada duitnya.

Eh tapi iya loh. Kayanya udah setahun lebih saya dan Koko gak pernah ke bioskop lagi. Eh, semenjak pandemi malah. Dua tahun ada, lah. Belakangan, kami lebih banyak nonton IQ7, Saqahayang, atau paling banter berantem karena saya pengen nonton Maruko, sedangkan Koko lebih suka Doraemon. Yang jelas, kami gak menonton yang harus ditonton menggunakan vpn. Ih apa emang?!

Tapi, guys. Kalau kalian lagi butuh film untuk memanipulasi air mata kalian, kalian bisa banget nonton 5 film sedih bertema perang dunia di bawah ini. Dicek dulu aja, besok weekend. Jaga-jaga gak ada yang ngajak jalan. Slebew~

1. Life Is Beautiful

https://www.filmaffinity.com/us/filmimages.php?movie_id=594480

Seingat saya, film ini berdurasi sekitar 2 atau 3 jam. Pokoknya, lebih lama dari film-film pada umumnya, lah. Bukan karena banyak adegan gak penting, justru film ini benar-benar rinci memasukkan unsur personalnya. Jadi, buat saya film ini seperti film biografi.

Coba, apa yang mau kamu lakukan kalau kamu tertangkap dan masuk kamp ‘konsentrasi’ Nazi bersama dengan anakmu yang masih balita? Mau jelasin juga belum tentu ngerti, mau jawab jujur takut anakmu ketakutan, jadi, apa dong yang bisa dilakukan? Mengarang cerita. Berpura-pura kamu dan anakmu sedang ada di sebuah permainan dengan iming-iming ‘Hadiah’ ketika permainan berakhir. Guys, believe me. Gak akan gak keluar itu air mata kalian.

2. Allied

https://www.filmaffinity.com/us/filmimages.php?movie_id=854266

Perang emang hal paling merugikan diatas jatuh cinta dan ngomongin orang. Tapi apa jadinya kalau kamu menikah, memiliki anak, dan hidup bahagia dengan orang yang dicurigai sebagai mata-mata pihak musuh? Setelah semua misi yang kalian lewati bersama, mungkin gak sih pasangan kamu adalah mata-mata pihak musuh? Aduuuh kalau iya sih sakitnya lebih dari ditinggal pas lagi jatuh bangkrut, deh.

3. The Boy in Stripped Pajamas

https://www.filmaffinity.com/us/filmimages.php?movie_id=728544

Kisah persahabatan dua anak dari kubu yang berbeda ini bikin saya banjir air mata. Gimana enggak? Kamu ditempatkan sebagai anak yang bingung apa yang terjadi dengan dunia di luar kamu, kamu kesepian, kehilangan teman, dan asap dari pembakaran paksa manusia terus mengepul di dekat rumahmu.

 

4. The Reader

https://www.filmaffinity.com/us/filmimages.php?movie_id=331584

Dampak perang terhadap diri seseorang terlihat jelas di film ini. Suasana mencekam yang ada di film ini gak dimunculkan lewat adegan kematian, peristiwa memilukan di zaman PD II, dan lain segala macam, tapi lewat kesunyian, kebingungan, dan ke’tidakbiasa’an kisah cinta yang disuguhkan. Sukses bikin saya menangys dan terdengar sampai radius 4 Km.

 

5. The Pianist

https://www.filmaffinity.com/us/filmimages.php?movie_id=112475

 

Sebagai pianist n00b, nonton film ini bikin saya semakin insecure. Film biografi tokoh Wladek Szpilman ini punya konsep yang sama kaya Life is Beautiful tadi. Bedanya, The Pianist gak punya tokoh anak kecil. Sehingga buat saya yang belum punya anak pun bisa lebih relate. Sebab dampak dan carut-marut Holocaust benar-benar mampu saya lihat dari sudut pandang seorang bujangan yang tenar, punya nama, dan punya keluarga yang harus dilindungi.

Berdurasi 3 jam juga, gak ada sedetik pun yang gak penting di film ini. Serius.

Well, itu dia tadi film yang setidaknya mampu membuat lega hatimu waktu kamu ingin menangys. Tetap menyerah dan jangan semangat kawan~ EH SALAAH SALAAH