Beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun 2024. Artinya, 6 bulan berikutnya akan memasuki tahun ajaran baru, TA 2024/2025. Artinya lagi, para orang tua yang anaknya sekarang duduk di TK B akan mulai ribet mendaftarkan anaknya ke jenjang SD.
Bagi orang tua yang pasrah bongkokan kepada sistem zonasi sih tidak terlalu jadi masalah. Mereka bisa selow saja, asal rumahnya dekat dengan SD Negeri. Namun bagi orang tua yang ingin mewujudkan kegilaannya dalam pencapaian melalui anak-anaknya, maka sekarang adalah waktu yang tepat untuk untuk mulai mencari SD swasta yang terbaik. Yang terbaik untuk putra-putrinya si orang tua, tentu saja.
Mencari SD swasta yang terbaik ini tidaklah mudah. Nah, sebagai praktisi yang sudah berkecimpung di dunia pendidikan selama puluhan tahun, saya ingin memberikan beberapa tips dalam memilih SD swasta terbaik untuk meringankan mumet sampeyan. Berikut tipsnya:
1. Berlabel Agama
Sudah menjadi rahasia umum bahwa warga Republik 62 ini sangat mementingkan urusan agama di atas segalanya. Maka dalam memilih sekolah juga kalau bisa ada label agamanya. Entah itu Konghucu, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, atau Budha.
Sekolah-sekolah dengan label agama tentu akan lebih memperhatikan kesalehan para siswa. Ini penting sebab akan menentukan kehidupan setelah mati kelak. Perkara segala macam prestasi dan pencapaian di dunia mah apa atuh, biar dikejar oleh mereka yang gila dunia.
Bagaimana dengan cita-cita membentuk generasi yang cerdas untuk Indonesia emas? Itu bukan soal yang penting-penting amat. Malah jika anak-anak semakin cerdas biasanya cenderung jauh dari agama. Urusan perlombaan kecerdasan ini biarlah dikejar oleh orang-orang Jepang, Cina, atau Korea sana.
2. Mewajibkan Siswa Tinggal di Asrama
Yang kedua, carilah sekolah yang ada asramanya. Bayangkan sebuah Sekolah Dasar dengan label agama dan para siswa tinggal 24 jam di asrama. Pasti mantab suratab itu.
Dengan tinggal di asrama, anak-anak akan mendapat pengawasan dan pendidikan agama, serta kasih sayang full dari pengurus sekolah. Ini juga penting untuk melatih anak-anak jauh dari orang tua.
Para orang tua tidak usah terpengaruh jargon “Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak”. Jangan pula kuatir berlebihan pada potensi tindakan perundungan di asrama. Berita-berita bullying di boarding school itu cuma framing media. Serahkan saja semua pada pengurus asrama.
3. Fasilitas Serba Mewah
Yang tak kalah penting adalah fasilitas sekolah yang serba mewah. Gedung yang luas dan bertingkat-tingkat, dengan ruang kelas yang komplit dengan AC, PC, proyektor, dan lain-lain. Jangan ngiler sama sekolah-sekolah alam yang bersahaja. Itu bagusnya hanya ada di film-film.
Fasilitas yang bagus ini penting demi menjaga mood anak-anak dalam menempuh pendidikan. Juga bisa mengangkat gengsi orang tua di mata tetangga dan para saudara. Pokoknya top banget dah.
4. Reputasi yang Mentereng
Yang terakhir, carilah sekolah dengan reputasi mentereng, punya nama besar, yang top markotop lah pokoknya. Kalau bisa yang per bangkunya diperebutkan oleh seratus calon siswa. Ini sangat vital untuk mengajarkan semangat kompetisi sejak dini pada diri anak-anak.
Jika ada sekolah yang kurikulumnya mengajarkan kerjasama dan kolaborasi, jangan dipilih. Itu hanya akan melemahkan jiwa kompetitif anak. Tanamkan spirit homo homini lupus, bahwa manusia kelak akan selalu menjadi pemangsa bagi manusia lainnya. Yang beginian mana ada di sekolah negeri yang lokasinya terpencil di pinggir kali?
Nah, itu tadi tips ngawur yang bisa saya sampaikan untuk orang tua. Bagaimana dengan minat si anak? Gak usah digubris lah, sebab ini tips untuk para orang tua, bukan untuk si anak. Buruan dieksekusi gih, mumpung anak-anak sampeyan belum mengenal Ki Hajar Dewantara dan Mbah Paulo Freire.